Identifikasi
penghantar dengan warna
Peraturan warna selubung penghantar dan warna isolasi inti penghantar
yang
tercantum dalam pasal ini berlaku untuk semua instalasi tetap atau
sementara, termasuk
instalasi
dalam perlengkapan listrik.
Warna loreng hijau-kuning hanya boleh digunakan
untuk menandai penghantar pembumian, penghantar pengaman, dan penghantar yang
menghubungkan ikatan penyama potensial ke bumi.
Warna biru
digunakan untuk menandai penghantar netral atau kawat tengah, pada instalasi
listrik dengan penghantar netral. Untuk menghindarkan kesalahan, warna biru tersebut
tidak boleh digunakan untuk menandai penghantar lainnya. Warna biru hanya dapat
digunakan untuk maksud lain, jika pada instalasi listrik tersebut tidak
terdapat penghantar netral atau kawat tengah. Warna biru tidak boleh digunakan
untuk menandai penghantar pembumian.
Sumber : SNI 04-0225-2000 PUIL 2000 hal. 240 atau SNI 0225:2011/Amd
1:2013 hal. 19
Sesuai SNI
IEC 60445, untuk konduktor lin pada sistem a.b. warna yang lebih disukai adalah
HITAM, COKELAT Dan ABU-ABU
Sumber
: SNI 0225:2011/Amd 1:2013 hal. 19
Pada instalasi
fasa-tiga yang warnanya :
Fasa 1 (R)
menggunakan warna merah.
Fasa 2 (S)
menggunakan warna kuning.
Fasa 3 ( T)
menggunakan warna hitam.
Netral (N)
menggunakan warna biru.
Earth/kabel
tanah/pembumian menggunakan warna hijau-kuning.
Mengacu pada
PUIL 1977.
Sumber gambar
: https://www.labelidsystems.com/blog/wp-content/uploads/2016/06/International-Color-Coding-Infographic.jpg